"Tujuan kami adalah mengkonsolidasikan dapur-dapur yang sudah dikembangkan oleh kader HIPMI, dan tentunya memperluas cakupan dengan membangun dapur-dapur baru ke depannya," kata Ketua Satgas MBG HIPMI, Alvin Kennedy, dalam gelaran Food Business Opportunity-Zona Pangan, dikutip Rabu, 8 Oktober 2025.
Alvin menjelaskan, saat ini sudah terdapat sekitar 200-an dapur yang telah dikembangkan oleh kader HIPMI di berbagai daerah, namun belum terorganisir secara sistematis. Untuk itu, penugasan resmi ini diharapkan menjadi titik balik konsolidasi peran HIPMI dalam mendukung kebijakan nasional pemenuhan gizi.
"HIPMI memiliki infrastruktur organisasi yang kuat dari pusat hingga daerah. Bila dipercayakan, kami siap untuk menjalankan penugasan membangun 500 titik dapur MBG," tegas Alvin.
Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkapkan, pelaksanaan program MBG saat ini tengah menghadapi tekanan besar. Mulai dari tantangan ketersediaan pangan hingga pendaftar mitra dapur yang tidak seimbang dengan jumlah penerima manfaat.
"Kami semua tengah dalam under pressure, tekanan yang sangat di luar prakiraan ya. Dari 1,1 miliar (porsi makanan) yang sudah di-deliver, 9.200 itu ada masalah (keracunan) dalam kesediaan pangan. Itu menjadi sangat tertekan," kata Tigor.
Selain masalah logistik, BGN menghadapi tantangan serius dari para pendaftar SPPG yang berusaha lolos seleksi. Padahal, kuota telah melebihi batas penerima manfaat di suatu wilayah.
Sekretaris Jenderal BPP HIPMI, Anggawira menambahkan, para kader HIPMI di berbagai wilayah telah banyak yang terlibat menjadi mitra MBG secara mandiri. Melalui komunikasi resmi ini, HIPMI dapat memastikan akuntabilitas serta menyalurkan partisipasi secara terstruktur.
"Dengan mandat langsung, kami bisa melakukan verifikasi dan mitigasi. Jika diberikan tugas 500 dapur, HIPMI siap menambal dapur yang di-rollback atau yang tidak menunjukkan progres. Jumlah itu masih sangat moderat dan realistis," ujar Anggawira.
Selain penandatanganan MoU antara HIPMI dan BGN, acara ini juga ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara HIPMI dan BNI sebagai mitra pembiayaan. Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai sektor terkait.
Jakarta(CXN Indonesia), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara dengan BGN dan BNI, sebagai bentuk kesiapan penugasan membangun 500 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (BGN) di seluruh Indonesia.